AGAMA
ADALAH NASIHAT
عَنْ اَبِي
رُقَيَّةَ تَمِيْمِ بن اوس الدّارِيِّ رَضِيَ الله عَنْهُ اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّي
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ,قَالَ :انّمااَلدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ. قُلْنَا لِمَنْ
؟ قَالَ : لِلهِ وَلِكِتَا بِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِاَئِمَّتِهِ الْمُسُلِمِيْنَ
وَعَا مَّتِهِمْ.
(راوه البخا ري ومسلم)
Arinya :
Dari Abu Ruqayya Tamim Ad Daari
ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami
berkata,”Kepada siapa?” Beliau bersabda, “Kepada Allah, kitab-NYA, Rasul-NYA,
dan kepada pemimpin kaum muslimin, dan seluruh kaum muslimin.”
( HR. Muslim )[1]
Urutan Sanad Hadits
عَنْ رَسُوْلُ الله
اَبِي هُرَيْرَه
تَمِيْمْ بن اوس
سُهَيْل
سُفْيَان
بشربن منصور
عباس بن والد
عبدالله
سليمان & ابوبكر
ابونعيم
Urutan
sanad hadits tersebut berdasarkan pada kitab Chulyatul Auliya’ juz 7 halaman
142 karangan Abu Nu’ain Achmad bin ‘Abdillah cetakan Darul Kitab Al A’robi 430
halaman.
Shahabat
Tamim adalah seorang Nasrani yang telah masuk Islam pada tahun 9 Hijriyah,
beliau wafat pada tahun 40 Hijriyah dan dimakamkan di negara Palestina.[2]
Agama
itu mengandung nasihat-nasihat yang sangat luhur dan suci yang bilamana nasihat
tersebut diamalkan akan membawa umat manusia ke arah pembentukan pribadi yang
luhur dan menjadi manusia sholeh.
Ungkapan
“ Agama adalah nasihat “ maksunya adalah “ tiang agama dan penopangnya adalah
nasihat .“ hadits ini sepadan dengan hadits Rosulullah saw dalam masalah haji :
“ الحخ العرفه “ ( haji adalah “Arafah ) yaitu pilar dan rukun
yang paling utama dalam haji adalah wukuf di arafah.[3]
Tarkib
( susunan ) kalimat “ الدين النصيحة “ dalam hadits di atas terdiri dari mubtada’
khobar ( subjek dan predikat ) bukan sifat mausuf ( yang disifati dan yang
mensifati ). Adapun kedua katanya berbentuk ma’rifah [4].
Menurut para ulama’ balaghoh ( sastra Arab ), susunan seperi itu berfungsi
sebagai pengkhususan ( hasr ), sehingga maknanya “ agama tidak lain merupakan
nasihat .“ [5]
“Nasihat”
dari segi bahasa berasal dari kata نصح artinya “ murni “ ( خلص ). Jika dikatakan “
nashohah qolbuhu “ berarti “ hatinya bersih dari kesombongan “ atau jika
dikatakan “ nashohah taubatuhu “ berarti “ taubatnya murni tidak akan kembali
pada kemaksiatan lagi ( taubatan nasuhah ).[6]
Asbab Wurud Hadits
Pada
masa Rasulullah terdapat satu kafilah yang mempunyai kebiasaan yang buruk,
ketika umat islam berjihat bersama Rasulullah kafilah tersebut sering datang
terlambat dan jika ditanya selalu beralasan, sehingga banyak kaum muslim yang
lain menamakan mereka kaum munafiq. Mereka sering kali diberi nasihat oleh
kafilah yang lain, tetapi tak pernah menghiraukan dan terus berulang.
Ketika
Rasulullah mengetahui hal itu, beliau langsung memberikan nasihat kepada
kafilah tersebut dengan kalimat “اَلدِّيْنُ
النَّصِيْحَةُ“. Beliau
menjelaskan bahwa ajaran agama adalah berisi nasihat, sehingga apapun yang kita
perbuat selalu berpandanglah pada ajaran agama.[7]
Syarah Hadits :
a.
“ الملة =
الدين” maksudnya adalah
Agama Islam, agama yang telah di syari’atkan oleh Allah untuk hamba-hamba-Nya
yang berisi tentang bebrapa hukum dan tatanan kehidupan.
b.
“ النصيحة : حيازةالحظ للمنصوح
لهyaitu
mengharapkan / mengumpulkan kemanfaatan yang mencakup semua kebaiakan.
c.
“ قلنا “ para shahabat.
d.
“
قا ل : لله “ mengharapkan kebaikan dari Allah dengan arti
beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan Nya, mensifatiNya dengan sifat yang
sempurna dan agung, membersihkanNya dari sifat kurang, melaksanakan perintah
dan menjauhi segala apa yang telah menjadi laranganNya, berjihat terhadap orang
yang mengkufuriNya dan mensyukuri atas segala ni’mat-ni’matNya.
e.
“ لكتا به “ mengimani bahwa Kalam Allah tidak serupa
dengan kalamnya manusia, membacanaya dengan tartil dan khusu’ serta dengan
fashohah dan mahroj yang tepat.
f.
“ لرسوله “ membenarkan
risalahNya, mengimani semua apa saja yang dibawa nabi, melaksanakan perintah
dan menjauhi larangannya serta membentu dalam menyebarkan dakwanya.
g.
“ لائمة المسلمين “ pemimpin / wakil pemimpin yang bisa memberi
petunjuk suatu kebenaran, mengingatkan secara halus, menuntun hati orang muslim
pada keta’atan.
Agama
Islam akan berdiri tegak di atas, upaya dari
umat Islam sendiri yang ta’at untuk bisa saling menasihati dengan sesama
diantara masing-masing individu, oleh karena itu nabi Muhammad saw. memberikan
bimbingan kepada seluruh umat manusia di dunia dengan pelita syari’atnya yaitu
agama Islam yang suci yang mengandung nasihat serta petunjuk-petunjuk yang suci
sabagai تذكرة yakni pengingat agar
semua manusia sadar dari kesalahannya sehingga mengerti akan kewajibannya dalam
kehidupan terhadap diri, masyarakat, bangsa dan
agama.
Dengan
adanya nasihat bisa menjadikan manusia dapat kembali ke jalan yang di ridhoi
Allah swt sebagaiman firmanNya :
وَذَ كِّرْ فَاِنَّ الذِّ كْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْ مِنِيْنَ
Artinya :
“ Dan
berilah peringatan ( wahai Muhammad kepada mereka ) karena sesungguhnya
peringatan itu berguna bagi orang-orang mu’min “
Al
khattabi berkata “ Nasihat adalah sebuah kata yang padat dan berma’na
mengharapkan kebaikan bagi orang yang dinasihati.” [9]
Maksud nasihat kepada Allah adalah :
a.
Beriman kepada Allah dan
membenarkan apa yang disampaikan melalui kitab-Nya dan lisan Rasul-Nya.
b.
Ikhlas dalam semua
bentuk ibadah hanya kepada Allah serta menafikan berbagai bentuk ibadah kepada
selain Allah.
c.
Taat terhadap semua
perintah-Nya dan menjauhkan dari segala larangan-Nya
d.
Mencintai apa yang Dia
cintai dan membenci apa yang Dia benci.
Makna
dari nasihat di sini adalah memurnikan keimanan hanya kepada Allah ta’ala serta
mensucikan diri seorang hamba ( beriman kepada-Nya ). Hal tersebut telah
disinggung dalam firman Allah Ta’ala surah At Taubah : 91.[10]
}§ø©9 n?tã Ïä!$xÿyèÒ9$# wur n?tã 4ÓyÌöyJø9$# wur n?tã úïÏ%©!$# w crßÅgs $tB cqà)ÏÿYã ëltym #sÎ) (#qßs|ÁtR ¬! ¾Ï&Î!qßuur 4 $tB n?tã úüÏZÅ¡ósßJø9$# `ÏB 9@Î6y 4 ª!$#ur Öqàÿxî ÒOÏm§
ÇÒÊÈ
Artinya :
Tiada dosa (lantaran tidak
pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas
orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila
mereka Berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. tidak ada jalan sedikitpun
untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Maksud nasihat kepada kitab-Nya adalah :
a. Beriman kepadanya sebagi
kalamullah yang diturunkan kepada nabi-Nya dan membenarkan apa yang terdapat
padanya.
b. Mengagungkannya, membaca
dengan baik dan benar serta khusu’
c. Mempelajari dan
mengamalkan semua ajaran yang ada di dalamnya serta membelanya dari berbagai
penafsiran yang batil yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam.
Maksud nasihat kepada Rasul-Nya
adalah :
a.
Membenarkan kerasulannya
dan mengimani semua yang disampaikannya.
b.
Taat atas setiap
perintahnya dan menjauhkan dari segala larangannya.
c.
Membela Rasul dan
ajarannya, mencintai orang yang dicintai dan membenci / memusuhi orang yang
membenci / memusuhinya.
d.
Mencintai serta
mengagungkannya dan menjadikannya sebagai suri tauladan dalam kehidupan.
Maksud nasihat kepada pemimpin
muslim adalah :
a.
Membantu mereka dalam
kebenaran.
b.
Menaati perintahnya selama masih dalam naungan
syari’at agama dan mengingatkan dengan lembut.
c.
Tidak boleh melakukan
pemberontakan terhadap meraka.
d.
Mendo’akan mereka.
Maksud nasihat kepada kaum
muslimin secara umum adalah :
a.
Memberi petunjuk untuk
kebaikan mereka baik dunia maupun akhirat dan menolong mereka untuk itu.
b.
Menutup aib dan cela
yang ada pada mereka.
c.
Mendatangkan kebaikan
dari mereka dan menolak bencana yang datang dari mereka.
d.
Melakukan amar ma’ruf
nahi munkar dengan cara yang bijak.
e.
Menyukai atas mereka,
apa yang disukai dirinya sendiri dan membenci terhadap mereka apa yang dibenci
terhadap dirinya sendiri.
Kedudukan Hadits
Hadits
ini kedudukannya sangat tinggi, karena merupakan poros Islam dan
prinsip-prinsip Islam bersumber dari hadits ini. [11]
Tema Hadits dan Ayat Al Qur-an
yang Terkait
a.
Dakwa dan amar ma’ruf
nahi munkar :
Ali
Imran : 104
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôt n<Î) Îösø:$# tbrããBù'tur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztur Ç`tã Ìs3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd cqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ
104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar [12];
merekalah orang-orang yang beruntung.
Ali
Imran : 110
öNçGZä. uöyz >p¨Bé& ôMy_Ì÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù's? Å$rã÷èyJø9$$Î/ cöqyg÷Ys?ur Ç`tã Ìx6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3 öqs9ur ÆtB#uä ã@÷dr& É=»tGÅ6ø9$# tb%s3s9 #Zöyz Nßg©9 4 ãNßg÷ZÏiB cqãYÏB÷sßJø9$# ãNèdçsYò2r&ur tbqà)Å¡»xÿø9$#
110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.
Fushshilat
: 33
ô`tBur
ß`|¡ômr&
Zwöqs%
`£JÏiB
!%tæy
n<Î)
«!$#
@ÏJtãur
$[sÎ=»|¹
tA$s%ur
ÓÍ_¯RÎ)
z`ÏB
tûüÏJÎ=ó¡ßJø9$#
ÇÌÌÈ
33. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
"Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?
DAFTAR PUSTAKA
1.
Syarah Arba’in Nawawi
Majlisus Saniyyah hal. 26 Karangan Syech Achmad bin Syech Hijazi cetakan Kitab
Al Hidayah.
2.
Fatchul Mubin hal 253
karangan Syihabuddin Achmad bin Muhammad bin Ali bin Chajar Al Haitami Asy
Syafi’i.
3.
Chulyatul Auliya’ juz 7
halaman 142 karangan Abu Nu’ain Achmad bin ‘Abdillah cetakan Darul Kitab Al
A’robi 430 halaman.
Jami’ul Ulum wal Hikam
hal 67 karangan Zainuddin Abil Faroj.
[1]
Shahih Muslim, Kitab Al Iman, 95
[2]
Chulyatul Auliya’ dan Fatchul Mubin
hal 253
[3]
Syarah Muslim, Imam An Nawawi, II/226
[4]
Biasanya mubtada’ dan khobar terdiri lafaz ma’rifah (definitif) untuk mubtada’
dan nakirah (indefinitif) untuk khobarnya.
[5]
Syarah “arba’in An Nawawiyah, h.135
[6]
Al Mu’jam Al Wasith, item.
[7]
Jami’ul Ulum wal Hikam, hal 67
[8]
Syarah Arba’in Nawawi Majlisus
Saniyyah hal : 26
[9]
Syarah Shahih Muslim, II/615
[10]
Al Qawaid wal fawa’id minal Arba’in nawawiyah, Nazhim Muhammad Sulthan, hal.92
[11] Syarah Muslim, Imam An Nawawi, II/225
[12]
Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan
Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar