Selasa, 01 Mei 2012

Agama adalah Nasihat


AGAMA  ADALAH  NASIHAT


عَنْ اَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمِ بن اوس الدّارِيِّ رَضِيَ الله عَنْهُ اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ,قَالَ :انّمااَلدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ. قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلهِ وَلِكِتَا بِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِاَئِمَّتِهِ الْمُسُلِمِيْنَ وَعَا مَّتِهِمْ.
(راوه البخا ري ومسلم)
Arinya :
Dari Abu Ruqayya Tamim Ad Daari ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami berkata,”Kepada siapa?” Beliau bersabda, “Kepada Allah, kitab-NYA, Rasul-NYA, dan kepada pemimpin kaum muslimin, dan seluruh kaum muslimin.”                    
( HR. Muslim )[1]

Urutan Sanad Hadits


عَنْ رَسُوْلُ الله
اَبِي هُرَيْرَه
تَمِيْمْ بن اوس
سُهَيْل
سُفْيَان
بشربن منصور
عباس بن والد
عبدالله
سليمان  &  ابوبكر
ابونعيم


Urutan sanad hadits tersebut berdasarkan pada kitab Chulyatul Auliya’ juz 7 halaman 142 karangan Abu Nu’ain Achmad bin ‘Abdillah cetakan Darul Kitab Al A’robi 430 halaman.
Shahabat Tamim adalah seorang Nasrani yang telah masuk Islam pada tahun 9 Hijriyah, beliau wafat pada tahun 40 Hijriyah dan dimakamkan di negara Palestina.[2]
Agama itu mengandung nasihat-nasihat yang sangat luhur dan suci yang bilamana nasihat tersebut diamalkan akan membawa umat manusia ke arah pembentukan pribadi yang luhur dan menjadi manusia sholeh.
Ungkapan “ Agama adalah nasihat “ maksunya adalah “ tiang agama dan penopangnya adalah nasihat .“ hadits ini sepadan dengan hadits Rosulullah saw dalam masalah haji : “ الحخ العرفه “ ( haji adalah “Arafah ) yaitu pilar dan rukun yang paling utama dalam haji adalah wukuf di arafah.[3]
Tarkib ( susunan ) kalimat “ الدين النصيحة  “  dalam hadits di atas terdiri dari mubtada’ khobar ( subjek dan predikat ) bukan sifat mausuf ( yang disifati dan yang mensifati ). Adapun kedua katanya berbentuk ma’rifah [4]. Menurut para ulama’ balaghoh ( sastra Arab ), susunan seperi itu berfungsi sebagai pengkhususan ( hasr ), sehingga maknanya “ agama tidak lain merupakan nasihat .“ [5]
“Nasihat” dari segi bahasa berasal dari kata نصح   artinya “ murni “ ( خلص   ). Jika dikatakan “ nashohah qolbuhu “ berarti “ hatinya bersih dari kesombongan “ atau jika dikatakan “ nashohah taubatuhu “ berarti “ taubatnya murni tidak akan kembali pada kemaksiatan lagi ( taubatan nasuhah ).[6]
Asbab Wurud Hadits
Pada masa Rasulullah terdapat satu kafilah yang mempunyai kebiasaan yang buruk, ketika umat islam berjihat bersama Rasulullah kafilah tersebut sering datang terlambat dan jika ditanya selalu beralasan, sehingga banyak kaum muslim yang lain menamakan mereka kaum munafiq. Mereka sering kali diberi nasihat oleh kafilah yang lain, tetapi tak pernah menghiraukan dan terus berulang.
Ketika Rasulullah mengetahui hal itu, beliau langsung memberikan nasihat kepada kafilah tersebut dengan kalimat  “اَلدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ. Beliau menjelaskan bahwa ajaran agama adalah berisi nasihat, sehingga apapun yang kita perbuat selalu berpandanglah pada ajaran agama.[7]

Syarah Hadits :
a.            الملة = الدين” maksudnya adalah Agama Islam, agama yang telah di syari’atkan oleh Allah untuk hamba-hamba-Nya yang berisi tentang bebrapa hukum dan tatanan kehidupan.
b.        النصيحة   :     حيازةالحظ للمنصوح لهyaitu mengharapkan / mengumpulkan kemanfaatan yang mencakup semua kebaiakan.
c.         قلنا   “  para shahabat.
d.         قا ل : لله  “  mengharapkan kebaikan dari Allah dengan arti beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan Nya, mensifatiNya dengan sifat yang sempurna dan agung, membersihkanNya dari sifat kurang, melaksanakan perintah dan menjauhi segala apa yang telah menjadi laranganNya, berjihat terhadap orang yang mengkufuriNya dan mensyukuri atas segala ni’mat-ni’matNya.
e.         “  لكتا به  “  mengimani bahwa Kalam Allah tidak serupa dengan kalamnya manusia, membacanaya dengan tartil dan khusu’ serta dengan fashohah dan mahroj  yang tepat.
f.          لرسوله   “ membenarkan risalahNya, mengimani semua apa saja yang dibawa nabi, melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya serta membentu dalam menyebarkan dakwanya.
g.         لائمة المسلمين   “  pemimpin / wakil pemimpin yang bisa memberi petunjuk suatu kebenaran, mengingatkan secara halus, menuntun hati orang muslim pada keta’atan.
h.        عا مة المسلمين  “  seseorang yang lebih mementingkan orang lain melebihi dirinya sendiri.[8]
Agama Islam akan berdiri tegak di atas, upaya dari  umat Islam sendiri yang ta’at untuk bisa saling menasihati dengan sesama diantara masing-masing individu, oleh karena itu nabi Muhammad saw. memberikan bimbingan kepada seluruh umat manusia di dunia dengan pelita syari’atnya yaitu agama Islam yang suci yang mengandung nasihat serta petunjuk-petunjuk yang suci sabagai  تذكرة  yakni pengingat agar semua manusia sadar dari kesalahannya sehingga mengerti akan kewajibannya dalam kehidupan terhadap diri, masyarakat, bangsa dan  agama.
Dengan adanya nasihat bisa menjadikan manusia dapat kembali ke jalan yang di ridhoi Allah swt sebagaiman firmanNya :
وَذَ كِّرْ فَاِنَّ الذِّ كْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْ مِنِيْنَ
Artinya :
“ Dan berilah peringatan ( wahai Muhammad kepada mereka ) karena sesungguhnya peringatan itu berguna bagi orang-orang mu’min “
Al khattabi berkata “ Nasihat adalah sebuah kata yang padat dan berma’na mengharapkan kebaikan bagi orang yang dinasihati.” [9]

Maksud nasihat kepada Allah adalah :
a.         Beriman kepada Allah dan membenarkan apa yang disampaikan melalui kitab-Nya dan lisan Rasul-Nya.
b.        Ikhlas dalam semua bentuk ibadah hanya kepada Allah serta menafikan berbagai bentuk ibadah kepada selain Allah.
c.         Taat terhadap semua perintah-Nya dan menjauhkan dari segala larangan-Nya
d.        Mencintai apa yang Dia cintai dan membenci apa yang Dia benci.
Makna dari nasihat di sini adalah memurnikan keimanan hanya kepada Allah ta’ala serta mensucikan diri seorang hamba ( beriman kepada-Nya ). Hal tersebut telah disinggung dalam firman Allah Ta’ala surah At Taubah : 91.[10]
}§øŠ©9 n?tã Ïä!$xÿyèÒ9$# Ÿwur n?tã 4ÓyÌöyJø9$# Ÿwur n?tã šúïÏ%©!$# Ÿw šcrßÅgs $tB šcqà)ÏÿYムëltym #sŒÎ) (#qßs|ÁtR ¬! ¾Ï&Î!qßuur 4 $tB n?tã šúüÏZÅ¡ósßJø9$# `ÏB 9@ŠÎ6y 4 ª!$#ur Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÒÊÈ  
Artinya :
Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka Berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Maksud nasihat kepada kitab-Nya adalah :
a.  Beriman kepadanya sebagi kalamullah yang diturunkan kepada nabi-Nya dan membenarkan apa yang terdapat padanya.
b.    Mengagungkannya, membaca dengan baik dan benar serta khusu’
c.     Mempelajari dan mengamalkan semua ajaran yang ada di dalamnya serta membelanya dari berbagai penafsiran yang batil yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam.
Maksud nasihat kepada Rasul-Nya adalah :
a.         Membenarkan kerasulannya dan mengimani semua yang disampaikannya.
b.        Taat atas setiap perintahnya dan menjauhkan dari segala larangannya.
c.         Membela Rasul dan ajarannya, mencintai orang yang dicintai dan membenci / memusuhi orang yang membenci / memusuhinya.
d.        Mencintai serta mengagungkannya dan menjadikannya sebagai suri tauladan dalam kehidupan.
Maksud nasihat kepada pemimpin muslim adalah :
a.         Membantu mereka dalam kebenaran.
b.        Menaati  perintahnya selama masih dalam naungan syari’at agama dan mengingatkan dengan lembut.
c.         Tidak boleh melakukan pemberontakan terhadap meraka.
d.        Mendo’akan mereka.
Maksud nasihat kepada kaum muslimin secara umum adalah :
a.         Memberi petunjuk untuk kebaikan mereka baik dunia maupun akhirat dan menolong mereka untuk itu.
b.        Menutup aib dan cela yang ada pada mereka.
c.         Mendatangkan kebaikan dari mereka dan menolak bencana yang datang dari mereka.
d.        Melakukan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara yang bijak.
e.         Menyukai atas mereka, apa yang disukai dirinya sendiri dan membenci terhadap mereka apa yang dibenci terhadap dirinya sendiri.
Kedudukan Hadits
Hadits ini kedudukannya sangat tinggi, karena merupakan poros Islam dan prinsip-prinsip Islam bersumber dari hadits ini. [11]
Tema Hadits dan Ayat Al Qur-an yang Terkait
a.         Dakwa dan amar ma’ruf nahi munkar :
Ali Imran : 104
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôtƒ n<Î) ÎŽösƒø:$# tbrããBù'tƒur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã ̍s3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ  
104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar [12]; merekalah orang-orang yang beruntung.
Ali Imran : 110
öNçGZä. uŽöyz >p¨Bé& ôMy_̍÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù's? Å$rã÷èyJø9$$Î/ šcöqyg÷Ys?ur Ç`tã ̍x6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3 öqs9ur šÆtB#uä ã@÷dr& É=»tGÅ6ø9$# tb%s3s9 #ZŽöyz Nßg©9 4 ãNßg÷ZÏiB šcqãYÏB÷sßJø9$# ãNèdçŽsYò2r&ur tbqà)Å¡»xÿø9$#  
110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Fushshilat : 33
ô`tBur ß`|¡ômr& Zwöqs% `£JÏiB !%tæyŠ n<Î) «!$# Ÿ@ÏJtãur $[sÎ=»|¹ tA$s%ur ÓÍ_¯RÎ) z`ÏB tûüÏJÎ=ó¡ßJø9$# ÇÌÌÈ  
33. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?


DAFTAR PUSTAKA
1.             Syarah Arba’in Nawawi Majlisus Saniyyah hal. 26 Karangan Syech Achmad bin Syech Hijazi cetakan Kitab Al Hidayah.
2.             Fatchul Mubin hal 253 karangan Syihabuddin Achmad bin Muhammad bin Ali bin Chajar Al Haitami Asy Syafi’i.
3.             Chulyatul Auliya’ juz 7 halaman 142 karangan Abu Nu’ain Achmad bin ‘Abdillah cetakan Darul Kitab Al A’robi 430 halaman.
Jami’ul Ulum wal Hikam hal 67 karangan Zainuddin Abil Faroj.


[1] Shahih Muslim, Kitab Al Iman, 95
[2] Chulyatul Auliya’ dan Fatchul Mubin hal 253
[3] Syarah Muslim, Imam An Nawawi, II/226
[4] Biasanya mubtada’ dan khobar terdiri lafaz ma’rifah (definitif) untuk mubtada’ dan nakirah (indefinitif) untuk khobarnya.
[5] Syarah “arba’in An Nawawiyah, h.135
[6] Al Mu’jam Al Wasith, item.
[7] Jami’ul Ulum wal Hikam, hal 67
[8] Syarah Arba’in Nawawi Majlisus Saniyyah hal : 26
[9] Syarah Shahih Muslim, II/615
[10] Al Qawaid wal fawa’id minal Arba’in nawawiyah, Nazhim Muhammad Sulthan, hal.92
[11] Syarah Muslim, Imam An Nawawi, II/225
[12]  Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar